Friday, April 7, 2017

THE POWER OF JAMAAH




Puji syukur bagi Allah yang dengan kemutlakan kekuasaan-Nya menentukan perubahan keadaan semua mahluk ciptaan-Nya, DIA Maha Lembut dan Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya di saat menghadapi beratnya cobaan dan suasana yang mencemaskan.
Sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw. Beserta segenap keluarga, para sahabat yang mengabdikan hidup untuk menegakkan kebenaran Allah sepanjang zaman.

Para sahabat yang budiman, khususnya para Kurir #SedekahRombongan… Seiring dengan tulisan ini tibalah saatnya saya berbicara dari hati ke hati, khususnya mengenai perjalanan 5 tahun lebih keberadaan saya di Sedekah Rombongan bersama Koordinator Utama, Koordinator Wilayah, Kordinator Kota dan Para Kurir di seluruh Indonesia. Menyambung curhat saya tentang Sedekah Rombongan 4 tahun lalu di : "Refleksi 2 tahun bersama #SedekahRombongan", semoga tulisan ini menjadi pelengkap.

Semua Kurir begitu ikhlas bekerja hingga SR tumbuh laksana bayi yang sehat dan makin dinantikan kiprahnya meluas di tengah-tengah rakyat Indonesia, SEDEKAH ROMBONGAN adalah sebuah gerakan revolusioner yang secara berjamaah digerakan oleh kumpulan orang-orang yang ingin berkhidmat pada dhuafa sakit, gayanya sangat jalanan, menyantuni tanpa prosedur rumit hingga dhuafa bisa tersenyum dan maka pada awalnya SR menjuluki sendiri sebagai kelompok sedekah jalanan yang sat-set sekali bergerak membantu si miskin berobat. Tahun pertama pencapaian manfaat donasi terdistribusi mencapai angka 1 milyar rupiah dengan hanya berbasis media sosial Twitter dan hanya digerakan oleh puluhan orang, hingga kini masuk tahun ke 6 mencapai 50 milyar lebih diangkat oleh lebih dari 500an kurir se-Indonesia.

Alhamdulillah, dari mulai beberapa gelintir orang di Pulau Jawa, Sulawesi, Sumatera hingga kini dilengkapi Kalimantan, Bali, Maluku serta Aceh dan Papua telah bergabung menjadi kurir di beberapa daerah dan SR kini telah menjadi sebuah jaringan layaknya cabang organisasi atau cabang perusahaan. Kita telah memiliki 14 Rumah Singgah untuk transit para pasien rujukan serta 38 Ambulan sebagai kendaraan operasional mobilisasi dan demobilisasi, menggapai distribusi hingga 312 dari 514 kabupaten kota di Nusantara, sebagai catatan Indonesia memiliki 420 kabupaten dan 94 kota yang secara rasio sudah 60,7% dari seluruh daerah tersentuh Sedekah Rombongan. 

Sedekah Rombongan memiliki format yang kongkrit bagi Public Private Partnership untuk membantu pemerintah,  menukil sambutan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa saat Milad ke 5 SR di Jepara, “Triple-P adalah sebuah keniscayaan, Keterbatasan SDM, Energi, Anggaran dan Struktur yang ada di Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Pemkab dan Pemko maka Community Participation itu menjadi aspek yang sangat penting untuk percepatan layanan masyarakat”.

Banyak sudah sukacita dan dukacita mengiringi tumbuh kembangnya SR, hikmah yang didapatpun sangat melimpah baik dari ketentraman jiwa karna membantu dhuafa serta ilmu yang diperoleh dan utamanya banyaknya dhuafa terobati. Mengurus fasilitas kesehatan bagi dhuafa dan mendampingi mereka pulang dan pergi ke rumah sakit hingga sembuh adalah makanan sehari-hari kita, kadang kita didoakan mereka, didekap badan kita serta diciumi tangan kita adalah ekspresi doa yang mereka lakukan pada kita walau sebetulnya kita tidak meminta.

Suatu hari di sekitaran RSCM Jakarta di pinggir jalan Inspeksi Kali Ciliwung ada seorang Ibu setengah baya asal Wonogiri sedang menangis bersama dengan anaknya lelaki berusia 12 tahun. Mereka bersedih hati karna sudah 2 hari berobat ke RSCM tapi loket pendaftaran Poli tutup, mereka kesiangan karna jarak tempuh yang sangat jauh berkendaraan umum dari Tangerang ke Jakarta Pusat membuat mereka selalu terlambat sampai Jakarta. Anaknya sebut saja bernama Wawan saat itu kelas 5 SD dan sekolahnya memaksanya keluar dikarnakan sering tidak hadir di kelas sebab sakit yang dideritanya, Wawan sering muntah darah - Ia terkena Varices Oesophagus adalah suatu keadaan di mana kelainan pembuluh darah vena, karena pembuluh darahnya membengkak  dan mengalami kesulitan mentransport darah melalui katup-katupnya.
Singkat cerita, Ibunda Wawan dipertemukan Allah ke Rumah Singgah Sedekah Rombongan Jakarta (RSSR) dan ia langsung menangis bercerita pada saya bahwa ia sudah kehabisan ongkos untuk pulang tapi belum juga berobat untuk Wawan. Kita langsung siapkan kamar di RSSR serta keperluan Wawan dan Ibunya untuk melanjutkan perobatannya esok hari, Mobil Tanggap Sedekah Rombongan (MTSR) mengantarkan Wawan dan Ibunda ke rumahnya untuk mengambil kelengkapan pakaian untuk tinggal di RSSR tanpa dipungut biaya apapun. Subhanallah… Rumah mereka berukuran kecil dan kumuh dari mulai dinding, lantai dan propertynya, ditemani Kurir SR sambil merekatkan satu persatu plastik pembungkus menggunakan api dari lilin, janda pedagang keliling makanan ringan ini mengutarakan harapannya untuk membesarkan Wawan anak lelaki satu-satunya agar sehat bisa bersekolah seperti anak lainnya.

Jutaan cerita tangisan si miskin adalah soal-soal ujian dari Rabbul ‘Alamina yang wajib kita jawab bersama, salah satunya cerita tentang keluarga Wawan ini wajib kita buat kontemplasi bahwa mereka adalah saudara baru kita yang lebih layak kita ajak komunikasi dan kita bantu berobat, jika kita sendiri menolongnya pasti ada keterbatasan dana dan tenaga. Maka konsep jamaah di SR adalah solusi terbaik untuk mengangkat bersama-sama keadaan sakit para kaum ploretarian, SR hadir untuk sebuah kedaruratan, untuk menutupi blank-spot yang selama ini tak terjamah pemerintah. Rakyat yang bijaksana adalah yang selalu membantu kekurangan pemerintah dan kita tak perlu mencibir pemerintah, lakukan kebaikan secara ikhlas - istiqomah - tanpa mencibir adalah standar pertama sedekah.

Tak mampu rasanya mencari penyebab orang-orang yang tadinya tidak saling mengenal tapi kini seperti saudara yang memiliki kasih sayang yang sangat kuat, mengangkat beban para dhuafa digerakan tanpa upah dan kedudukan karir yang penuh penghormatan dunia. Keterseharian kita yang sudah bersahabat dengan dhuafa adalah lebih manusiawi, kita disibukan dengan bantuan yang mereka harapkan. Seperti menjadi Kurir Sedekah Rombongan seakan Allah telah memilih kita untuk mengurus mereka, tapi yang terpenting ikhlas karna Allah. Memang apa yang kita lakukan sangat luar biasa, heroik, namun jadikanlah yang luar biasa itu menjadi biasa agar tak hadir jumawa. 

Hikmah membantu dhuafa itu menaikan Hormon Endorphin, suatu zat atau senyawa kimia yang diproduksi tubuh untuk membuat seseorang merasa senang dan berdampak baik untuk kekebalan tubuh -  mengobati kegalauan hidup, penuh rasa bahagia, juga tak luput dari pahala yang akan Allah berikan.

Kita tarik benang merah dari profesi kita sebagai Kurir, semua yang kita lakukan di Sedekah Rombongan tentunya memiliki konsekwensi yang tidak terlepas dari tata-laksana. Walaupun sedekah jalanan namun kita mampu memiliki alur kerja yang standar, SR memiliki WORKFLOW: Survey – Santuni – Dampingi dan diparipurnakan dalam sebuah Dokumentasi Narasi dan Laporan Keuangan sebagai sebuah Completion Report, karna apa yang kita lakukan saat ini harus makin profesional memiliki kredibilitas dan akuntabilitas.

Sahabat saya seorang Jurnalis Senior, dia katakan sejak awal berdirinya SR sudah jatuh hati karna melihat pergerakannya sangat responsif dan dinamis. Dia menjadi pemerhati SR melalui situs www.sedekahrombongan.com dan Majalah Tembus Langit, disimpulkan bahwa SR sudah memiliki Kinerja yang baik sebagai Gerakan Sosial pada Generasi 3.0 (Three Point 0). Dimana SR hadir sangat solutif menjadi pertolongan pertama di tengah-tengah rakyat yang sedang kesulitan untuk berobat, di mana pelayanan yang digunakan tanpa birokrasi instansi dan terus melakukan pendampingan serta terus berbenah pada profesionalisme pertanggungjawaban pelaporan.

Jika hari ini adalah tanggal 9 Juni 2017 dan zero milestone SR adalah 9 Juni 2011 artinya 6 tahun kita telah menjadi jembatan distribusi dana Donatur bagi Dhuafa sebesar 50 Milyar rupiah untuk 26.000 santunan, maka equivalent dengan Rp.15.855,- permenitnya. TAKJUB pada sebuah kenyataan yang tak mampu kita bayangkan namun telah terjadi, tentu kita tak bisa melakukannya sendiri kecuali izin Allah bersama-sama di Sedekah Rombongan.

Sahabat Kurir Sedekah Rombongan semua, Ayo kita terus kompak bergelora mengunjungi gubuk-gubuk si miskin, selasar-selasar kelas 3 RSUD dan daerah-daerah yang terkena bencana – Tuhan telah menunggu di sana dengan segudang pahala-Nya untuk kita, rapihkan narasinya dan kumpulkan kwitansinya. Rapatkan barisan, tetap dalam formasi untuk menjadi benteng yang kokoh, seperti firman Allah dalam Surat Ash-Shaff : 4

Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”.

Secara sunnatullah Alam Semesta adalah benda makrokosmos yang berjamaah bergerak beraturan, seluruh planet mengelilingi matahari, begitupun Manusia sebagai benda mikrokosmos yang diberi akal dan fitrah akan lebih baik beribadah dan beramal secara berjamaah dan beraturan, maka Kurir SR wajib bekerja berjamaah dengan mengikuti peraturan. Semoga apa yang telah kita lakukan di Sedekah Rombongan mendapat ridlo Allah, pasien-pasien dhuafa banyak yang sembuh dan para donatur diberikan kesehatan dan kelapangan rezeki hingga terus dapat bersedekah. 

Jadilah sebagai trend-setter dan role-model kehidupan untuk anak cucu kita bahwa hidup itu harus memberi, bukan meminta apalagi mengambil…


Salam #TembusLangit,
Kang Eded









2 comments: