Tidak perlu kaget, banyak brand yang sudah dan akan mulai terjun ke situs berlogo seekor burung biru ini. Campaign dari beberapa brand internasional maupun nasional sudah santer terdengar di twitter. Dari mulai sekedar promo satu arah (yang sangat menyebalkan), penyelenggaraan kuis, pemberian tips-tips yang berkaitan dengan produk mereka, bahkan hingga *sebut saja* sebuah online customer service (tipe yang terakhir ini sangat jarang, bisa dihitung jari :p).

Awareness dari brand untuk masuk ke dunia Twitter tentunya cukup menarik untuk diamati. Bagaimana dominasi TVC dan berbagai jenis iklan di media offline lain mulai mendapatkan saingan. Memang, harus diakui media-media offline tampaknya masih jauh di depan. Ancaman dari twitter belum terlalu besar.

Kenapa? Memang, Indonesia menduduki peringkat 5 besar dalam urusan jumlah user di twitter. Dan per hari orang-orang Indonesia menyumbang cukup banyak tweet (sekitar 12% dari total sumbangan tweet global). Fantastis? Bisa jadi. Menjanjikan? Tentu. Tapi tunggu dulu, coba kita bandingkan kembali jumlah total penduduk Indonesia, yang memakai dan tidak memakai twitter. Barulah terlihat, mengapa televisi, radio, dan media-media lain masih merajalela.

Tapi tentunya ini bukan merupakan halangan dan hambatan bagi anda yang ingin terjun ke dunia social media, khususnya Twitter. Tidak perlu menunggu brand anda menjadi besar, dan dikenal orang banyak. Tidak perlu menunggu 75% orang Indonesia mengakses Twitter. Mulailah membangun brand anda sejak dini. Dengan strategi, dan penanganan yang tepat, social media bisa membantu anda dan brand anda untuk lebih dikenal dan diterima costumer. Bukan tidak mungkin dalam hitungan bulan, brand anda bisa melejit dan menjadi bahan perbincangan di dunia online.

Terjun ke social media macam Twitter juga bukan perkara yang mudah. Salah sedikit mengambil langkah, memilih kata, dan memperlakukan followers bisa berakibat fatal. Banyak brands, ataupun perorangan yang let say, gagal total di ranah twitter. Campaign nya tidak berjalan mulus.

Beberapa alasan dibalik kegagalan beberapa brand ternama di twitter,

Satu arah

Banyak brand dan perusahaan yang salah kaprah, menganggap twitter adalah sarana promosi satu arah, seperti iklan di TV, Radio, dan media cetak. Nyatanya tidak, followers anda bukan seekor keledai yang terus menerus dicekoki makanan. Terus menerus memberikan promo berupa berita, link, tetapi tidak pernah menanggapi pendapat followers anda, that’s a big mistake.

Membosankan, tidak variatif

Dari sekian banyak aktivitas, atau jenis promo yang bisa anda lakukan dengan followers anda, sebagian besar brand memilih jalur kuis, dan challenge. Ya, untuk pertamanya sih cara ini biasanya berhasil ya. Dan untuk beberapa waktu (sebut saja dua-tiga bulan) cara ini masih bisa dibilang berhasil. Tapi setelah itu? Yakinkah anda memiliki stok hadiah yang cukup untuk terus menerus menyelenggarakan kuis selama berbulan-bulan? Dan yakinkah followers anda tidak akan bosan dijejali berbagai macam kuis tiap harinya?

Ya, variasi pendekatan terhadap followers memegang kunci utama dalam dunia twitter. Dengan variasi promo dan aktivitas, diharapkan followers anda tidak akan bosan dan lalu meng-unfollow anda.

Intensitas kurang

Sebelum brand anda memasuki twitter, satu hal yang harus anda pastikan. Konsistensi. Sekali anda terjun, there is no way to go back. Saya sering melihat banyak brand yang kurang konsisten melakukan promo nya di twitter dan beberapa social media lain. Awalnya mereka begitu menggebu-gebu. Promo sana sini, kuis setiap hari, beribu tips dibagikan.

Tapi sampai di titik di mana mungkin mereka merasa cukup, puff! They’re disappear! Menghilang tanpa jejak, akun mereka tidak terurus. Tentunya ini sebuah kesalahan besar. Di saat di mana kita sudah bisa mendapatkan hati user, lalu kita pergi. Fail!

Umumnya brand-brand yang seperti ini adalah brand yang hanya membutuhkan promo satu tahun sekali. Yaa, seperti acara musik, konser, atau event-event lain. Begitu event mereka selesai, mereka menghilang. Satu tahun kemudian, baru mereka muncul kembali.

Sebenarnya masih banyak alasan-alasan lain di balik kegagalan brand-brand ternama di twitter. Tapi semoga 3 sebab di atas dapat membantu anda untuk lebih berhati-hati dalam mengambil sikap dan keputusan ketika nanti anda berurusan dengan twitter.

Sumber : TDA Depok- http://blog.biangweb.com/2010/10/17/e-marketing/brands-dont-do-it-on-twitter/